Amanah Travel Umroh

WA: 0811-9901-800 |  Tata Cara Shalat Safar Sebelum Berangkat Umroh | 

Assalamu’alaikum, Bapak/Ibu Calon Jamaah Umroh!

Tata Cara Shalat Safar Sebelum Berangkat Umroh

I. Pendahuluan

1. Apa Itu Umrah?

Bayangkan Anda berada di lembah Ka’bah, air mata membasahi pipi, dan hati Anda diselimuti ketenangan saat berpasrah diri kepada Allah.
Momen ini adalah kesakralan spiritual yang dirasakan oleh jemaah Islam dari berbagai belahan dunia setiap tahun.
Perjalanan umrah, yang dikenal juga sebagai haji kecil, menyimpan makna spiritual yang sangat berkesan.

Umrah dilaksanakan dengan ritual inti seperti Tawaf, Sa’i, dan Tahallul, yang dilakukan di Masjidil Haram, Mekkah. Tidak seperti pelaksanaan Haji yang memiliki waktu tertentu pada bulan suci Dzulhijjah, Umrah dimungkinkan untuk dilakukan kapan saja sepanjang tahun, membuatnya lebih leluasa bagi Anda yang ingin ikatan rohani dengan Allah.

Menginjakkan kaki di lokasi yang pernah dilalui oleh Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya adalah kesempatan mengagumkan.
Detik demi detik menjadi waktu untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Bukankah ini perjalanan yang selalu Anda impikan?

2. Keutamaan Ibadah Umrah

Kehidupan kita acap kali sarat dengan tekanan hidup dan kesalahan. Akan tetapi, Allah menawarkan cara untuk hamba-Nya agar diri kita disucikan. Di antara cara tersebut adalah melakukan Umrah.
. Rasulullah SAW bersabda: “Dari umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya…” (HR. Bukhari & Muslim).

Apa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari Umrah?

  • Menghapus dosa-dosa kecil: Peluang baru menjadi milik Anda untuk memulai lembaran baru yang lebih baik.

  • Pintu rezeki terbuka lebih lebar: Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa Umrah adalah cara untuk menghapus kemiskinan dan dosa bagi umatnya

  • Kedamaian hati: Berdiri tepat di depan Ka’bah, sambil mendengarkan lantunan azan, ruh Anda menjadi begitu damai, seperti seluruh beban hidup hilang tanpa jejak.

Menurut riset dari Pew Research bahkan mencatat bahwa sebagian besar jamaah, yaitu 93% merasakan transformasi spiritual yang mendalam setelah melakukan perjalanan Umrah. Jadi, jika Anda sedang tertekan atau butuh rehat dari rutinitas, bukankah Umrah adalah jawaban yang sempurna?

3. Pentingnya Pelaksanaan Umrah Sesuai Sunnah

Mengapa harus sesuai sunnah? Sebagian dari kita mungkin mengira bahwa niat menjadi hal utama, namun berpegang pada sunnah Rasulullah SAW justru memastikan bahwa Umrah Anda diterima di sisi Allah dan terlaksana dengan tata cara yang benar.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mengikuti sunnahku, maka ia mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku, bersamaku ia di surga.” (HR. Tirmidzi).

Menunaikan ibadah mengikuti sunnah ibarat peta yang mengantarkan Anda sampai ke tujuan tanpa kebingungan.Ini dia beberapa keutamaan Umrah yang dilakukan sesuai sunnah:

  • Menjadi ibadah yang sempurna di mata Allah.

  • Menghindari kesalahan teknis seperti salah melafalkan niat atau melewatkan rukun-rukun penting.

  • Meniru langsung apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, meningkatkan rasa cinta kepada beliau.

Sudahkah Anda siap menjalankan ibadah sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW? Yakinkan diri Anda! Mulailah mempersiapkan diri untuk menjawab panggilan Allah sebagai tamu-Nya.

II. Persiapan Sebelum Umrah 

1. Rukun Umrah dan Penjelasannya

Sebelum kamu memulai perjalanan ini, ayo mengerti bahwa ada sejumlah lima pilar inti di dalam Umrah yang mesti dilakukan . Melanggar atau meninggalkan salah satu rukun akan membuat ibadah tidak sah. Berikut penjelasan setiap rukun:

  1. Ihram (niat dan mengenakan pakaian ihram di Miqat):

    • Tahap Ihram adalah permulaan memulai ritual Umrah. Di sinilah niat Anda dinyatakan di tempat yang disebut Miqat.

    • Saat berada dalam kondisi Ihram, dikenakan kain tertentu (dua lembar kain putih untuk pria dan baju longgar sesuai syariat untuk wanita).

    • Niat harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari).

  2. Tawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali):

    • Inti dari Umrah adalah ritual Tawaf. Anda melangkah mengitari Ka’bah secara berlawanan arah jarum jam sejumlah tujuh kali putaran sambil mengucap doa atau zikir.

    • Setiap kali mengelilingi Ka’bah menjadi peluang untuk menghubungkan hati dengan Allah sambil merenungkan tujuan hidup kita.

  3. Sa’i (berjalan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah):

    • Sa’i berarti Anda menghidupkan kembali cerita perjuangan Hajar, pasangan Nabi Ibrahim AS, yang berjuang menemukan air bagi Ismail.

    • Ketujuh lintasan Sa’i ini menjadi waktu untuk meminta kasih sayang Allah dan menambah keyakinan dan ikhtiar dalam kehidupan.

  4. Tahallul (memotong rambut):

    • Tahallul adalah simbol penghambaan. Pemotongan rambut menandakan Anda telah menyelesaikan ibadah Umrah dengan menghilangkan kesombongan diri dan kepentingan dunia.

  5. Tertib (mengikuti semua rukun secara berurutan):

    • Setiap tahapan ini harus ditunaikan sesuai dengan tuntunan sunnah, tanpa terlewatkan.

2. Persiapan Fisik dan Mental: Kesehatan yang Prima dan Niat yang Tulus

Menunaikan Umrah membutuhkan tubuh yang sehat dan stamina yang baik. Dalam prosesnya, berjalan kaki akan menjadi aktivitas utama untuk melakukan Tawaf, Sa’i, serta kegiatan lainnya. Jadi, persiapan fisik adalah langkah penting:

  • Kesehatan tubuh: Sebelum menunaikan Umrah, pastikan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Vaksinasi juga diwajibkan oleh Arab Saudi, seperti vaksin meningitis, sebagai syarat kesehatan untuk jamaah.

  • Rutin olahraga: Latihan jalan kaki adalah latihan terbaik untuk membangun stamina tubuh. Cobalah membiasakan diri berjalan setidaknya 2 hingga 3 kilometer per hari, beberapa minggu sebelum keberangkatan.

  • Makanan sehat: Jauhkan diri dari makanan yang berminyak atau kurang sehat sebelum keberangkatan. Utamakan sayuran, buah-buahan, serta makanan bergizi agar stamina Anda tetap prima.

Namun, ibadah Umrah bukan hanya persoalan kesiapan fisik. Umrah juga merupakan perjalanan spiritual, sehingga hati dan pikiran juga harus siap.

  • Perbanyak istighfar dan shalat taubat Sebagai bentuk penyucian diri dari dosa.

  • Tetapkan tujuan dan niat yang ikhlas: Anda bukan sekadar melakukan perjalanan, tetapi sebuah upaya memenuhi panggilan-Nya dengan penuh keimanan dan harapan.

Anggaplah Umrah sebagai peluang untuk berdiri langsung di hadapan Allah. Ketulusan niat dan keikhlasan hati adalah hal yang paling penting agar ibadah ini berjalan lancar.

3. Persiapan Pakaian dan Perlengkapan: Jangan Sampai Ada yang Ketinggalan!

Pakaian Ihram dan Barang-Barang Utama:

  • Untuk pria, siapkan dua lembar kain putih tanpa jahitan (Ihram). Sementara untuk wanita, kenakan pakaian yang sesuai dengan tuntunan syariat, longgar serta tidak menggunakan aksesoris mencolok.

  • Jangan lupa membawa baju ekstra, karena udara di Kota Mekkah cenderung sangat tinggi sehingga Anda mungkin memerlukan penggantian.

Barang keperluan yang harus dibawa:

  • Sandal sederhana: Kenakan sandal tanpa jahitan yang cocok digunakan untuk melangkah di wilayah Masjidil Haram.

  • Obat-obatan pribadi: Jangan lupa membawa produk vitamin, penghilang maag, atau obat yang biasa digunakan. cairan antiseptik tangan dan penutup wajah juga krusial untuk menjaga kebersihan di keramaian.

  • Tas kecil: Gunakan tas tersebut untuk membawa kitab untuk berdoa, air zamzam, dan kebutuhan harian seperti Al-Qur’an berukuran kecil.

Barang-barang tambahan:

  • Gunakan sabun mandi dan krim bebas wangi untuk tetap mematuhi aturan Ihram.

  • Bawa botol isi ulang untuk menyimpan air suci zamzam selama di Masjidil Haram.

Memastikan perlengkapan ini terpenuhi akan membuat perjalanan Anda lebih nyaman. Coba pikirkan saat sandal Anda sudah tidak nyaman digunakan saat menyelesaikan Sa’i. Persiapan kecil seperti ini bisa membuat ibadah lebih khusyuk.

 

4. Cara Menuju Miqat: Titik Awal Perjalanan Menuju Kesucian

Apa itu Miqat?Miqat adalah titik di mana Anda mengawali Ihram dengan mengawali niat ibadah Umrah. Ada lima titik Miqat, seperti Dzul Hulaifah yang berada di Madinah, Miqat Yalamlam, atau Miqat Al-Juhfah, yang merupakan awal dimulainya perjalanan Umrah.

 

Langkah-Langkah Memulai di Miqat:

  1. Mandilah atau lakukan wudhu: Ini adalah tanda menjaga kebersihan sebelum memulai ritual suci Anda. Nabi Muhammad SAW juga melakukan pembersihan diri sebelum Ihram.

  2. Kenakan pakaian Ihram: Pastikan pakaian Ihram Anda sesuai aturan. Untuk jamaah pria, gunakan kain Ihram yang tidak dijahit. Untuk kaum wanita, gunakan pakaian longgar tanpa aksesoris.

  3. Lafazkan niat Ihram: Ucapkan, “Labbaik Allahumma Umrah,” yang berarti “Aku datang memenuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan Umrah.” Doa ini adalah pernyataan awal spiritual untuk menegaskan komitmen Anda kepada Allah SWT.

  4. Perbanyak bacaan talbiyah: Bacaan “Labbaik Allahumma labbaik…” Ini adalah ungkapkan jiwa, wujud kesediaan penuh Anda untuk memenuhi panggilan Allah. Talbiyah ini dikumandangkan hingga Anda tiba di Masjidil Haram untuk menjalankan Tawaf.

Miqat adalah tahap awal terpenting dalam Umrah. Anda tidak boleh melewati atau mengabaikan tahapan ini karena bisa memengaruhi keabsahan ibadah Anda.

Apakah Anda telah siap memulai ibadah ini? Perlu diingat, persiapan yang terencana akan berbuah hasil terbaik. Siapkan segala sesuatunya dengan sempurna—mulai dari kesiapan mental dan fisik hingga perlengkapan. Sekarang saatnya merealisasikan cita-cita Anda menjadi seorang tamu mulia di Tanah Haram. Segera persiapkan diri Anda, mulailah langkah Anda segera!

III. Tata Cara Umrah Sesuai Sunnah dari Awal Sampai Akhir 

1. Ihram di Miqat: Titik Awal Kesucian

Ihram ini adalah tahap awal dalam ibadah Umrah, yang bermula dari titik Miqat. Miqat adalah titik di mana Anda memulai niat ibadah sambil memasuki kondisi Ihram. Umrah tidak akan sah jika Ihram tidak dilakukan dengan benar. Proses penyerahan diri dalam Ihram menggambarkan langkah menuju kesucian, dimulai dengan menyucikan tubuh melalui mandi dan dengan niat tulus hanya untuk Allah.

Apa saja langkah-langkah Ihram di Miqat?

  • Mandi sunnah (ghusl): Anda disunahkan mandi sebagai cara membersihkan diri. Hal ini juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebelum memasuki Ihram.

  • Mengenakan pakaian Ihram:

    • Untuk pria, Ihram berupa dua kain putih sederhana tanpa jahitan; satu kain untuk menutupi tubuh bagian bawah, dan lembar lainnya untuk menutupi bagian atas tubuh.

    • Wanita memakai busana longgar dan sederhana sesuai ajaran Islam, tanpa aksesoris mencolok.

  • Melafalkan niat Ihram: Bacalah niat dengan hati dan lisan berikut: “Labbaik Allahumma Umrah” Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan Umrah.”

  • Membaca talbiyah: Setelah niat Ihram, perbanyak membaca talbiyah: “Labbaik Allahumma labbaik, Labbaik la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk la syarika laka.” (Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala puji dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”)

Catatan Penting: Setelah niat Ihram dilafalkan, Anda memulai keadaan dengan berbagai larangan Ihram, seperti dilarang menggunakan parfum, mencukur rambut, atau melakukan hubungan suami istri hingga seluruh tahapan Umrah tuntas.

2. Tawaf di Sekitar Ka’bah: Inti dari Umrah

Tawaf adalah ritual mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran secara berlawanan arah jarum jam. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Tawaf di Ka’bah seperti Shalat, kecuali kalian boleh berbicara di dalamnya.”

Bagaimana cara melaksanakan Tawaf dengan benar?

  • Memulai di Hajar Aswad:

    • Pastikan Anda mengambil posisi lurus dengan Hajar Aswad di bagian dinding Ka’bah. Anda dapat melambaikan tangan ke arahnya sambil mengucapkan: “Bismillah, Allahu Akbar.”

    • Jika memungkinkan, Anda bisa melakukan ciuman pada Hajar Aswad seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi tanpa berdesakan atau menyakiti orang lain.

  • Mengelilingi Ka’bah:

    • Lakukan tujuh putaran mengelilingi Ka’bah. Setiap putaran diiringi dengan doa atau dzikir. Jika Anda tidak hafal doa khusus, cukup ucapkan: “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.”

    • Pada putaran ketujuh, luangkan waktu untuk berdoa di depan Multazam (antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad), yang dikenal sebagai tempat mustajab untuk berdoa.

Tips saat Tawaf:

  • Hindari tergesa-gesa agar Anda bisa fokus dalam beribadah.

  • Saat bersama keluarga, usahakan tetap bersama agar dapat saling menjaga di keramaian.

Tawaf adalah waktu mendekatkan diri secara spiritual. Visualisasikan doa-doa Anda terangkat ke hadapan Allah sambil melaksanakan putaran di sekitar Baitullah.

3. Sa’i di Antara Bukit Shafa dan Marwah: Meneladani Keteguhan Hajar

Usai melakukan Tawaf, langkah selanjutnya adalah melaksanakan Sa’i, yaitu berjalan bolak-balik dari Bukit Shafa ke Marwah sebanyak tujuh lintasan. Ritual ini mengenang perjuangan Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail, hingga Allah memancarkan air zamzam untuk keduanya.

Bagaimana melakukan Sa’i dengan benar?

  • Dimulai di Bukit Shafa:

    • Saat berdiri di Bukit Shafa, bacalah niat dan doa: “Inna Ash-Shafa wal-Marwata min Sya’a-irillah.” (Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.”)

    • Arahkan wajah Anda menghadap Ka’bah, lalu panjatkan doa atau ucapkan dzikir.

  • Berjalan dengan penuh kekhusyukan:

    • Dalam perjalanan ke Bukit Marwah, bacalah doa, dzikir, atau ayat Al-Qur’an.. Jika tidak menghafal, cukup ucapkan “La ilaha Illallah, wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu…”

  • Berlari kecil (Ramal) di area hijau:

    • Di area yang ditandai dengan lampu hijau, pria disarankan melakukan lari kecil sambil berdoa dan berdzikir. Wanita cukup berjalan seperti biasa.

  • Berakhir di Bukit Marwah:

    • Saat tiba di Bukit Marwah, ini dihitung sebagai satu lintasan. Kemudian kembali menuju Shafa hingga tujuh lintasan selesai.

Melakukan Sa’i adalah momen refleksi tentang berserah diri kepada Allah, seperti Hajar yang menunjukkan keteguhan hati dan keyakinan kepada-Nya.

4. Tahallul: Penyelesaian dan Simbol Kesucian

Langkah terakhir dalam ibadah Umrah adalah Tahallul. Pada tahap ini, rambut Anda perlu dipotong sebagai simbol ketaatan dan kesucian. Rasulullah SAW bersabda: “Ya Allah, ampunilah orang yang mencukur rambutnya.” Lalu para sahabat bertanya, “Bagaimana dengan yang memendekkan rambutnya?” Rasulullah menjawab, “Ya Allah, ampunilah juga untuk mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagaimana melaksanakan Tahallul?

  • Pria disunahkan untuk mencukur seluruh rambut (halq) sebagai lambang kesempurnaan ibadah. Alternatifnya, memotong pendek rambut (qashr) juga diperbolehkan.

  • Untuk wanita, cukurlah ujung rambut sepanjang satu ruas jari sebagai bentuk ketaatan dalam tahallul.

Makna simbolis Tahallul: Tahallul tidak hanya soal tampilan luar, tetapi juga merupakan simbol penghapusan kesalahan, kesombongan diri, dan arogan. Sesudah proses ini, Anda mengembalikan diri ke kondisi normal, namun dengan ruh dan tubuh yang lebih suci.

Pesan Penutup: Setiap tahap dalam ritual Umrah membawa Anda lebih dekat kepada Allah. Prosesi ini tidak hanya aktivitas biasa, tetapi safari keimanan yang bisa menyentuh dan mengubah kehidupan Anda. Begitu, siapkah Anda menikmati keintiman yang tulus dengan Allah Yang Maha Kuasa? Langsung saja daftarkan diri Anda dan wujudkan impian untuk mengunjungi rumah Allah di Tanah Suci!

IV. Larangan dan Hal-Hal yang Wajib Diketahui Selama Umrah 

1. Larangan Ihram: Menjaga Kesucian dan Kepatuhan dalam Ibadah

Ihram bukan hanya busana tertentu, tetapi sebuah status spiritual yang bernuansa kesucian. Pada saat Anda mulai status Ihram, ada aturan tertentu yang harus dijauhi. Melakukan pelanggaran atas hal ini mampu menggoyahkan validitas ibadah Anda.

Berikut adalah larangan Ihram yang harus Anda ketahui:

  • Menggunakan parfum atau wewangian: Anda tidak diperbolehkan memakai parfum, baik pada kulit, busana Ihram, maupun barang-barang lain yang ada bersama Anda. Contohnya adalah sabun atau lotion beraroma. Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah memakai pakaian yang terkena minyak wangi atau wewangian.”

  • Memotong kuku atau rambut: Memotong, mencukur, atau menarik bulu dan potongan kuku selama status Ihram adalah tindakan yang dilarang. Pantangan ini ditetapkan agar mencerminkan bahwa kita patuh sepenuh hati pada aturan Allah.

  • Memburu atau membunuh hewan: Terlarang membunuh makhluk hidup seperti jenis burung atau serangga selama dalam status Ihram, kecuali yang membahayakan.

  • Berhubungan suami istri atau tindakan mesra lainnya: Melakukan hubungan intim atau menyentuh dengan syahwat tidak diperbolehkan sama sekali selama dalam keadaan Ihram.Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Barang siapa yang telah menetapkan niatnya dalam bulan itu (Ihram Haji atau Umrah), janganlah ia berkata kotor, berbuat fasik, atau berbantah-bantahan.” (QS. Al-Baqarah: 197)

  • Memakai pakaian jahit (untuk pria): Busana Ihram bagi laki-laki terdiri dari dua helai kain tanpa struktur jahit. Terlarang mengenakan baju yang memiliki jahitan, seperti baju dalam, celana panjang, atau alas kaki yang menutupi seluruh kaki.

  • Menutup kepala bagi pria: Ketika sudah dalam keadaan Ihram, kaum pria terlarang menutup bagian kepala dengan selendang, topi, atau alat lainnya.

  • Memakai riasan atau aksesoris mencolok (untuk wanita): Kaum wanita dilarang mengaplikasikan hiasan diri atau pernak-pernik yang mencolok selama masa Ihram. Ibadah ini bukan tentang tampak luar, tetapi tentang kebersihan hati.

Catatan: Tidak mematuhi aturan yang ditetapkan tanpa usaha untuk mematuhi dapat membawa konsekuensi serius, seperti keharusan membayar dam. Prosesi ini membutuhkan kedisiplinan dan keseriusan Anda untuk melaksanakannya dengan ketulusan niat.

2. Kesalahan-Kesalahan Umrah yang Perlu Dihindari

Melakukan ibadah haji kecil sesuai tuntunan Rasulullah SAW membutuhkan pemahaman awal terkait tata cara dan hal-hal teknis yang menyertainya. Sayangnya, tidak sedikit peziarah sering berbuat kelalaian yang sesungguhnya dapat dicegah.

Apa saja kesalahan umum yang sering terjadi saat Umrah?

  1. Melewatkan Miqat tanpa Ihram: Beberapa umat Muslim tidak memulai Ihram di titik batas Ihram yang diperintahkan. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan ritual Anda tidak diterima atau diwajibkan denda konsekuensi. Sebelum memulai ibadah, jangan lupa memahami titik Miqat sesuai dengan tempat Anda berangkat.

  2. Salah arah selama Tawaf: Tawaf berjalan mengelilingi rumah Allah dianjurkan untuk dilakukan dengan arah berlawanan jarum jam. Kesalahan seperti melakukan putaran dengan arah yang keliru atau mengawali di tempat yang keliru, seperti di tengah putaran, adalah bertentangan dengan ajaran Rasulullah.

  3. Bergurau atau sibuk dengan hal duniawi: Selama melaksanakan ibadah, sering kali peziarah lalai bahwa Umrah adalah momen untuk menguatkan hubungan kepada Tuhan. Jauhi berbicara atau bersenda gurau yang tidak perlu selama Tawaf atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah. Niatkan tujuan ibadah Anda hanya untuk mencari ridha Allah.

  4. Tidak menyelesaikan jumlah putaran Tawaf atau lintasan Sa’i: Salah memperkirakan jumlah keliling atau jarak tempuh adalah kekeliruan dalam pelaksanaan yang fatal. Jika Anda kelewatan dalam perhitungan, pastikan Anda meminta konfirmasi dari pembimbing, atau lebih baik menambah satu hitungan sebagai langkah antisipasi.

  5. Menyentuh Ka’bah dengan cara tidak aman: Banyak jamaah ingin sekali memegang Hajar Aswad atau tembok Baitullah. Namun, tidak jarang usaha tersebut dilakukan dengan cara yang berisiko diri sendiri atau orang lain. Ketahuilah bahwa melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad telah memadai untuk meraih berkah, berdasarkan ajaran Rasulullah.

Dengan menjauhi kekeliruan semacam ini, pelaksanaan ibadah akan berjalan dengan lebih tenang dan sesuai harapan.

3. Hukum Dam: Denda yang Berlaku Saat Larangan Ihram Dilanggar

Dalam pelaksanaan Ihram, ada sanksi atas pelanggaran yang dapat terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja. Akibatnya disebut sebagai dam. Jika Anda melanggar aturan dalam Ihram, Anda diwajibkan menunaikan denda dengan ketentuan yang berlaku.

Kapan dam harus dibayarkan? Dam wajib dibayarkan jika Anda:

  • Tidak memakai Ihram di Miqat.

  • Melanggar salah satu pantangan dalam Ihram seperti memakai parfum, mencukur rambut, atau berhubungan intim.

  • Tidak menuntaskan satu dari rukun Umrah.

Apa bentuk pembayaran dam?

  • Menyembelih kambing: Membayar tebusan biasanya ditunaikan dengan mengurbankan hewan ternak, kemudian mendistribusikan dagingnya kepada orang yang membutuhkan.

  • Berpuasa: Jika tidak mampu melaksanakan dengan ternak, Anda bisa menukarnya dengan melaksanakan puasa selama tiga hari.

  • Bersedekah: Jika tidak mampu melaksanakan puasa, Anda bisa menyumbangkan harta kepada enam orang fakir miskin di wilayah Haram.

Perlu diketahui bahwa dam adalah aturan Islam yang menunjukkan ketaatan kita untuk mengoreksi dan menjalankan hukum Allah. Oleh karena itu, menghindari larangan Ihram adalah langkah bijak agar amal ibadah kita senantiasa valid dan diterima.

Selama melaksanakan ibadah Umrah, ketaatan Anda terhadap pantangan Ihram dan prosedur yang sesuai menggambarkan seberapa besar kasih sayang Anda kepada Sang Pencipta dan utusan-Nya. Jangan abaikan ketentuan sederhana, karena setiap usaha Anda menuju penghambaan yang paripurna adalah manifestasi keimanan. Bersiaplah sepenuhnya untuk yang tulus dan penuh rahmat di Tanah Suci. Datanglah sebagai tamu-Nya dengan ketaatan penuh!

V. Doa-Doa yang Dianjurkan Selama Umrah 

1. Doa Memulai Ihram: Menyempurnakan Niat di Miqat

Setiap amal ibadah diawali dengan kesungguhan, dan demikian pula ibadah Umrah. Ucapan niat Ihram dinyatakan di titik Miqat sebagai deklarasi kepada Sang Pencipta bahwa kita semua memulai amal saleh ini dengan keyakinan dan ketulusan.. Rasulullah SAW bersabda: “Segala sesuatu itu bergantung pada niat, dan seseorang hanya mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa niat Ihram untuk Umrah: “Labbaik Allahumma Umrah” Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan Umrah.”

Setelah melafalkan niat Ihram ini, Anda berada dalam keadaan Ihram. Tiada ruang lagi untuk kesibukan duniawi, dan sebaiknya Anda mengarahkan hati hanya kepada Allah. Saat inilah memperbanyak dzikir dan talbiyah sepanjang perjalanan menuju Masjidil Haram.

Bacaan talbiyah sepanjang Ihram: “Labbaik Allahumma labbaik, labbaik la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka, wal mulk la syarika laka.” Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Talbiyah ini hendaknya senantiasa diucapkan hingga Anda sampai di Baitullah untuk melaksanakan Tawaf, sambil menghayati dengan sepenuh jiwa agar setiap kalimatnya menyentuh jiwa.

2. Doa Tawaf di Depan Ka’bah: Mempertebal Rasa Syukur dan Keimanan

Tawaf, yaitu berputar mengitari rumah Allah sejumlah tujuh kali, adalah wujud ketaatan tertinggi kepada Allah. Setiap gerakan saat Tawaf adalah wujud doa dan refleksi atas kedekatan spiritual Anda dengan Allah.

Tahukah Anda bahwa Rasulullah SAW sering memanjatkan doa ini selama Tawaf? “Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina ‘adzabannar.” Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan selama Tawaf:

  • Dzikir sederhana: Selain doa di atas, Anda tetap dianjurkan membaca dzikir seperti:

    • Subhanallah (Mahasuci Allah)

    • Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)

    • Allahu Akbar (Allah Maha Besar)

  • Berdoa saat melewati Hajar Aswad: Jika memungkinkan, sentuhlah Hajar Aswad dengan tangan dan ucapkan: “Bismillah, Allahu Akbar.” Namun, cukup melambaikan tangan jika situasi tidak memungkinkan.

Setiap rotasi dalam Tawaf adalah waktu terbaik untuk Anda untuk mengharapkan maghfirah dan meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Saat ini adalah waktu yang mustajab untuk mengungkapkan doa-doa pribadi yang menyentuh aspek penting dalam kehidupan Anda.

3. Doa di Antara Bukit Shafa dan Marwah: Mengambil Inspirasi dari Keteguhan Hajar

Ritual Sa’i lebih dari sekadar bergerak dengan berjalan atau berlari di antara dua bukit suci, tetapi juga momen untuk merenungkan perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail AS. Pengorbanannya dalam mencari air untuk Ismail menjadi pengingat bahwa pertolongan Allah selalu datang bagi orang-orang yang beriman dan bertawakal.

Ketika berdiri di puncak Bukit Shafa, bacalah doa ini: “Inna Ash-Shafa wal-Marwata min Sya’a-irillah” Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.”

Setelah itu, hadapkan wajah Anda ke arah Ka’bah lalu berdoa: “La ilaha illallah, wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir.” Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan, milik-Nya pujian, Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”

Lakukan hal yang sama di Bukit Marwah, Berdoa dan berdzikir dengan ketulusan dan kepasrahan kepada Allah. Selama berjalan antara Shafa dan Marwah, lantunkan doa dan bermunajatlah kepada-Nya untuk hajat yang Anda dambakan, baik dunia maupun akhirat.

4. Doa Setelah Tahallul: Bersyukur atas Kesucian Baru

Tahallul adalah langkah akhir dalam Umrah dengan memotong rambut sebagai lambang pembebasan dari larangan Ihram. Begitu seluruh rukun Umrah terpenuhi, Anda didorong untuk berdoa sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah.

Ada doa umum yang diajarkan oleh para ulama setelah Tahallul: “Allahumma tahhir qalbi waqba qabuli waftah li abwaba rahmatika.” Artinya: “Ya Allah, sucikanlah hatiku, terimalah ibadahku, dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

Setelah Tahallul, Anda sudah terbebas dari larangan Ihram dan bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang. Namun, di momen ini, jiwa Anda mencapai kesucian yang baru, seperti halaman baru yang menanti diisi dengan amalan saleh dan kebaikan. Manfaatkan momen ini untuk merenungi kehidupan dan memulai perjalanan spiritual yang lebih bermakna.

Doa-doa selama Umrah adalah jembatan antara hati Anda dan Allah. Setiap doa yang dilantunkan adalah ekspresi ketulusan hati kepada-Nya. Dalam momen suci di tanah haram, gunakan setiap momen untuk memohon ampun , meminta kebaikan dunia, dan berdoa untuk kebahagiaan di akhirat. Apakah Anda siap merasakan ketenangan jiwa yang luar biasa di hadapan-Nya? Segera siapkan keberangkatan Umrah Anda dan rasakan kehormatan sebagai tamu pilihan Allah!.

VI. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) Tentang Umrah 

1. Apa itu Umrah Tamattu’?

Umrah Tamattu’ merupakan salah satu jenis pelaksanaan Umrah yang ditunaikan sebelum pelaksanaan Haji pada periode waktu tertentu, yaitu bulan Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah, yang merupakan bulan-bulan haji. Dijuluki Tamattu’ karena jamaah menjalankan Umrah terlebih dahulu, kemudian keluar dari kondisi Ihram (melepaskan Ihram) sebelum selanjutnya memasuki status Ihram untuk menunaikan Haji.

Apa yang membuat Umrah Tamattu’ istimewa?

  • Ibadah ini membantu pelaksana untuk mengerjakan Umrah dan Haji dalam sekali perjalanan, sehingga lebih mengoptimalkan waktu dan ibadah mereka di Tanah Suci.

  • Jamaah memiliki masa jeda (setelah Tahallul dari Umrah) untuk memulihkan tenaga dan mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum mengambil status Ihram kembali untuk menunaikan Haji.

Akan tetapi, harap diingat, karena jamaah menunaikan dua ritual dalam sekali perjalanan (Umrah dan Haji), jamaah wajib membayar denda (konsekuensi) berupa pemotongan ternak sebagai tanda ketundukan.

Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Tamattu’ terdapat dalam QS. Al-Baqarah: 196: “Jika kamu berniat melakukan haji tamattu’ sebelum masuk waktu haji, maka siapkanlah hadyu (qurban).”

Oleh karena itu, jika Anda memutuskan melaksanakan Umrah dan Haji dalam satu waktu, metode Tamattu’ mungkin merupakan alternatif terbaik. Tentunya, ini adalah pilihan yang sangat dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah Anda.

2. Apakah Boleh Memakai Parfum Saat Ihram?

Aturan tidak memakai wewangian atau wangi-wangian adalah salah satu ketentuan mutlak yang harus ditaati selama kondisi Ihram. Rasulullah SAW mengajarkan dalam hadis bahwa penggunaan minyak wangi tidak diperbolehkan pada tubuh, kain Ihram, maupun perlengkapan yang dipakai oleh orang yang berihram.

Kenapa parfum dilarang dalam kondisi Ihram?

  • Keadaan Ihram adalah situasi penuh kesucian dan penyerahan diri secara total kepada Allah SWT, yang berarti umat Muslim menghampiri kepada Tuhan tanpa mencampurkan dengan hal-hal bersifat duniawi, termasuk wewangian yang justru menyimpang dari prinsip kesederhanaan Ihram.

  • Kain Ihram harus bebas dari unsur-unsur duniawi, seperti minyak wangi, sebagai simbol kesederhanaan seorang umat di hadapan Allah SWT.

Situasi yang termasuk tindakan yang melanggar larangan parfum:

  • Memakai sabun, lotion, penghilang bau badan, atau alat rias yang mengandung wewangian.

  • Memakai kain Ihram yang telah terkena parfum sebelum memulai Ihram.

Namun, jika jamaah terlanjur mengenakan parfum sebelumnya (sebelum berniat Ihram), hal ini tidak menjadi masalah, asalkan begitu memasuki Ihram setiap Muslim berhenti memakai minyak wangi dalam bentuk apa pun. Ingatlah selalu untuk memurnikan segala sesuatu, mulai dari tekad hingga tindakan kecil selama dalam kondisi Ihram.

3. Berapa Kali Sa’i Dilakukan dalam Satu Kali Umrah?

Ibadah Sa’i merupakan salah satu rukun Umrah yang harus dilaksanakan. Dalam sekali menjalankan Umrah, Sa’i dilaksanakan dengan berjalan secara pergi-pulang sebanyak tujuh kali putaran antara dua bukit, Shafa dan Marwah.

Bagaimana detail hitungan Sa’i?

  • Dari Shafa ke Marwah dihitung sebagai satu lintasan.

  • Dari Marwah kembali ke Shafa dihitung sebagai lintasan berikutnya.

  • Anda akan menyelesaikan tujuh lintasan bolak-balik ketika berakhir di Bukit Marwah.

Misalnya, lintasan dihitung seperti ini:

  1. Shafa ke Marwah = Lintasan 1

  2. Marwah ke Shafa = Lintasan 2

  3. Shafa ke Marwah = Lintasan 3

  4. Marwah ke Shafa = Lintasan 4

  5. Shafa ke Marwah = Lintasan 5

  6. Marwah ke Shafa = Lintasan 6

  7. Shafa ke Marwah = Lintasan 7 (berakhir di Marwah).

Tips penting untuk Sa’i Anda:

  • Ritual Sa’i menggambarkan perjalanan penuh perjuangan Hajar, jadi niatkan hati untuk merenungi perjuangan tersebut sambil berdoa meminta maghfirah dan kebaikan dari Allah.

  • Saat melewati lampu hijau di sepanjang Sa’i, pria disunnahkan untuk berjalan cepat. Sementara, jamaah perempuan disarankan untuk berjalan biasa.

  • Tak usah risau jika Anda mengalami keletihan selama melaksanakan Sa’i, karena beragam sarana seperti alat bantu berjalan sudah dipersiapkan untuk mereka yang memerlukannya.

Jika Anda mengerti perhitungan dalam Sa’i, Anda tidak akan bingung selama pelaksanaan Umrah. Jadi, pastikan Anda memperhatikan jumlah lintasan, karena ini merupakan bagian dari syarat sah Umrah.

4. Bagaimana Cara Melakukan Umrah Sesuai Sunnah Nabi?

Menunaikan ibadah Umrah dengan prosedur sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW adalah upaya untuk menjaga bahwa amalan Umrah Anda diterima di sisi Allah. Rasulullah SAW sendiri mencontohkan Umrah dengan tatacara yang benar yang wajib kita teladani. Berikut adalah langkah-langkah Umrah sesuai ajaran Nabi SAW:

  1. Memulai Ihram di Miqat:

    • Mandi sunnah, mengenakan pakaian ihram, dan melafalkan niat Ihram (“Labbaik Allahumma Umrah”).

    • Dianjurkan memperbanyak talbiyah sepanjang perjalanan menuju Masjidil Haram.

  2. Melaksanakan Tawaf Mengelilingi Ka’bah:

    • Melakukan tujuh putaran mengelilingi Ka’bah, dimulai dari Hajar Aswad.

    • Berdoa dan berdzikir sepanjang Tawaf, termasuk doa yang diajarkan Rasulullah: “Rabbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina ‘adzabannar.”

    • Jika memungkinkan, usahakan menyentuh atau melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad sambil mengucapkan “Bismillah Allahu Akbar.”

  3. Melakukan Sa’i antara Shafa dan Marwah:

    • Berjalan atau berlari kecil bolak-balik sebanyak tujuh lintasan.

    • Membaca dzikir atau doa selama perjalanan, seraya mengingat perjuangan Hajar mencari air untuk Nabi Ismail AS.

  4. Tahallul:

    • Setelah Sa’i selesai, Anda menyelesaikan Umrah dengan memotong rambut.

    • Pria dianjurkan mencukur habis rambut (halq), sementara wanita hanya memotong ujung rambut sepanjang satu ruas jari.

Catatan:

Di setiap proses, keikhlasan hati dan fokus kepada Allah adalah kunci utama keberhasilan ibadah Umrah. Jangan tergesa-gesa dalam menjalani setiap langkah, agar tidak ada rukun yang terlewat.

Mengikuti tata cara ini sesuai ajaran Nabi SAW akan meningkatkan kekhusyukan dan kesempurnaan ibadah Anda. Jadi, usahakan Anda memahami langkah-langkahnya dengan baik sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Semoga jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi panduan lengkap yang menjadi bekal Anda dalam beribadah. Segala persiapan yang Anda jalani adalah wujud cinta Anda kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka, segera wujudkan untuk menggapai kesempatan mulia ini. Ambil kesempatan ini untuk perjalanan islami yang penuh berkah ini!

Segera daftar dan wujudkan impian umroh Anda!

Referensi:

Umroh

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top